Arsip

Metode Pengajaran Bahasa Inggris

METODE PENGAJARAN BAHASA INGGRIS

 METODE PENGAJARAN BAHASA INGGRIS

1. Metode Langsung (Direct Method)

Direct artinya langsung. Direct method atau model langsung yaitu suatu cara mengajikan materi pelajaran bahasa asing di mana guru langsung menggunakan bahasa asing tersebut sebagai bahasa pengantar, dan tanpa menggunakan bahasa anak didik sedikit pun dalam mengajar. Jika ada suatu kata-kata yang sulit dimengerti oleh anak didik, maka guru dapat mengartikan dengan menggunakan alat peraga, mendemontstrasikan, menggambarkan dan lain-lain.

Metode ini berpijak dari pemahaman bahwa pengajaran bahasa asing tidak sama halnya dengan mengajar ilmu pasti alam. Jika mengajar ilmu pasti, siswa dituntut agar dapat menghafal rumus-rumus tertentu, berpikir, dan mengingat, maka dalam pengajaran bahasa, siswa/anak didik dilatih praktek langsunng mengucapkan kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu. Sekalipun kata-kata atau kalimat tersebut mula-mula masih asing dan tidak dipahami anak didik, namun sedikit demi sedikit kata-kata dan kalimat itu akan dapat diucapkan dan dapat pula mengartikannya.

Demikian halnya kalau kita perhatikan seorang ibu mengajarkan basah kepada anak-anaknya langsung dengan mengajarinya, menuntunnya mengucapkan kata per kata, kalimat per kalimat dan anaknya menurutinya meskipun masih terihat lucu. Misalnya ibunya mengajar “Ayah” maka anak tersebut menyebut “Aah” dan seterusnya. Namun lama kelamaan si anak mengenali kata-kata itu dan akhirnya ia mengerti pula maksudnya

Pada prinsipnya metode langsung (direct method) ini sangat utama dalam mengajar bahasa asing, karena melalui metode ini siswa dapat langsung melatih kemahiran lidah tanpa menggunakan bahasa ibu (bahasa lingkungannya). Meskipun pada mulanya terlihat sulit anak didik untuk menuirukannya, tapi adalah menarik bagi anak didik.

Ciri-ciri metode ini adalah :
Materi pelajaran pertama-tama diberikan kata demi kata, kemudian struktur kalimat
Gramatika diajarkan hanya bersifat sambil lalu, dan siswa tidak dituntut menghafal rumus-rumus gramatika, tapi yang utam adalah siswa mampu mengucapkan bahasa secara baik
Dalam proses pengajaran senantiasa menggunakan alat bantu (alat peraga) baik berupa alat peraga langsung, tidak langsung (bnda tiruan) maupun peragaan melalui simbol-simbol atau gerakan-gerakan tertentu
Setelah masuk kelas, siswa atau anak didik benar-benar dikondisikan untuk menerima dan bercakap-cakap dalam bahasa asing, dan dilarang menggunakan bahasa lain.

Kebaikan metode langsung (Direct)

Metode langsung (direct) dilihat dari segi efektivitasnya memiliki keunggulan antara lain :
Siswa termotivasi untuk dapat menyebutkan dan mengerti kata-kata kalimat dalam bahasa asing yang diajarkan oleh gurunya, apalagi guru menggunakan alat peraga dan macam-macam media yang menyenangkan
Karena metode ini biasanya guru mula-mula mengajarkan kata-kata dan kalimat-kalimat sederhana yang dapat dimengerti dan diketahui oleh siswa dalam bahasa sehari-hari misalnya (pena, pensil, bangku, meja, dan lain-lain), maka siswa dapat dengan mudah menangkap simbol-simbol bahasa asing yang diajarkan oleh gurunya.
Metode ini relatif banyak menggunakan berbagai macam alat peraga : apakah video, film, radio kaset, tape recorder, dan berbagaimedia/alat peraga yang dibuat sendiri, maka metode ini menarik minat siswa, karena sudah merasa senang/tertarik, maka pelajaran terasa tidak sulit
Siswa memperoleh pengalaman langsung danpraktis, sekalipun mula-mula kalimat yang diucapkan itu belum dimengerti dan dipahami sepenuhnya
Alat ucap / lidah siswa/anak didik menjadi terlatih dan jika menerima ucapan-ucapan yang semula sering terdengar dan terucapkan

Kekurangan-kekurangan metode langsung (Direct)
Pengajaran dapat menjadi pasif, jika guru tidakdapat memotivasi siswa, bahkan mungkin sekali siswa merasa jenuh dan merasa dfongkol karena kata-kata dan kalimat yang dituturkan gurunya itu tidak pernah dapat dimengerti, karena memang guru hanya menggunakan bahasa asing tanpa diterjemahkan ke dalam bahasa anak.
Pada tingkat-tingkat permulaan kelihatannya metode ini terasa sulit diterapkan, karena siswa belum memiliki bahan (perbendaharaan kata) yang sudah dimengerti
Meskipun pada dasarnya metode ini guru tidak boleh menggunakan bahasa sehari-hari dalam menyampaikan bahan pelajaran bahasa asing tapi pada kenyataannya tidak selalu konsisten demikian, guru terpaksa misalnya menterjemahkan kata-kata sulit bahasa asing itu ke dalam bahasa anak didik.

Metode ini sebenarnya tepat sekali digunakan pada tingkat permulaan maupun atas karena si siswa merasa telah memiliki bahan untuk bercakap/cercicara dan tentu saja agar siswa betul-betul merasa tertantang untuk bercakap/berkomunikasi; maka sanksi-sanksi dapat ditetapkan bagi mereka yang menggunakan bahasa sehari-hari.

2. Metode Berlitz (Berlitz Method)

Metode Berlitz (Berlitz Metode) adakah metode langsung (Direct Method) yang selalu digunakan di sekolah-sekolah Berlitz sebagai metode utama.

Semua sekolah-sekolah Berlitz menggunakan metode langsung (direct Method) ini dalam pengajaran bahasa-bahasa asing di sekolahnya dan bnyak lagi sekolah-sekolah lain di Amerika dan Eropa yang secara rutin menerapkan metode ini.

Mereka telah yakin bahwa metode inilah yang paling cocok dan paling berhasil untuk pengajaran bahasa asing agar lebih serasi dan mencapai kemampuan aktif berbahasa asing.

Karena itu metode langsung disebut juga dengan metode Berlitz, sebab sekolah-sekolah berlitz lebih banyak mempopulerkan pemakaian metode ini secara kontinu dan mereka ternyata memang berhasil sangat baik.

3. Metode Alami (Natural Method)

Metode alami (Natural Method) disebut demikian karena dalam proses belajar, siswa dibawa ke alam seperti halnya pelajaran bahasa ibu sendiri

Dalam pelaksanaannya metode ini tidak jauh berbeda dengan metode langsung (direct) dimana guru menyajikan materi pelajaran langsung dalam bahasa asing tanpa diterjemahkan sedikitpun, kecuali dalam hal-hal tertentu di mana kamus dan bahasa anak didik dapat digunakan.

Ciri Metode Natural ini antara lain :
Urutan pelajaran mula-mula diberikan melalui menyimak/mendengarkan (listening) baru kemudian percakapan (speaking), membaca (reading) menulis atau (writing) terahir baru gramatika
Pelajaran disajikan mula-mula memperkenalkan kata-kata yang sederhana yang telah diketahui oleh anak didik, kemudian memperkenalkan benda-benda mulai dari benda-benda yang ada di dalam kelas, dirumah dan luar kelas, bahkan mengenal luar negeri atau negara-negara asing terutama Timur Tengah.
Alat peraga dan kamus yang dapat digunakan sewaktu-waktu sangat diperlukan, misalnya untuk menjelaskan dan mengartikan kata-kata sulit dalam bahasa asing, dan memperbanyak perbendaharaan kata-kata atau memperkaya Vocabulary sebagai syarat utama menguasai bahasa asing
Oleh karena kemampuan dan kelancaran membaca dan bercakap-cakap sangat diutamakan dalam metode ini maka pelajaran gramatikal (tata bahasa) kurang diperhatikan
Kebaikan Metode Natural

Kebaikan metode ini antara lain :
Pada tingkat lanjutan metode ini sangat efektif, karena setiap individu siswa dibawa ke dalam suasana lingkungan sesungguhnya untuk aktif mendnegarkan dan menggunakan percakapan dalam bahasa asing
Pengajaran membaca dan bercakap-cakap dalam bahasa asing sangat diutamakan, sedangkan pelajaran gramatika diajarkan sewaktu-waktu saja
Pengajaran menjadi bermakna dan mudah diserap oleh siswa, karena setiap kata dan kalimat yang diajarkan memiliki konteks (hubungan) dengan dunia (kehidupan sehari-hari) siswa/anak didik

Segi kekurangan metode ini antara lain :
Siswa merasa kesulitan belajar apabila belum memiliki bekal dasar bahasa asing terutama pada pada tingkat-tingkat pemula, sehingga penggunaan/ pemakaian bahasa asli siswa tidak dapat dihindari. Dengan demikian tujuan semua dari metode ini untuk membaca dan bercakap-cakap selalu dalam bahasa asing sulit diterapkan secara murni, tapi harus diterapkan secara konsekuen
Pada umumnya anak didik dan guru bersikap tradisional mengutamakan gramatika lebih dahulu daripada membaca dan percakapan sesuatu hal yang salah secara alamiah yang amat perlu diubah
Pada umumnya pengajaran bahasa asing di sekolah-sekolah kita sangat terasa kekurangan macam-macam media/alat peraga yang diperlukan; yang seyogyanya para guru harus aktif membuatnya
Guru yang kurang memiliki kemampuan dan pengalaman praktis dalam berbahasa asing merupakan faktor sulitnya diterapkan dan berhasil secara baik metode tersebut. Guru haruslah seorang yang aktif berbicara di dalam bahasa asing tersebut, barulah murid-muridnya akan mampu pula aktif di dalam belajar (praktek) bahasa.

4. Metode Percakapan (Conversation Method)

Yaitu mengajarkan bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Arab atau bahasa-bahasa lainnya yang cara langsung mengajak murid-murid bercakap-cakap/berbicara di dalam bahasa asing yang sedang diajarkan ini. Tentunya dimulai dengan kata-kata atau kalimat-kalimat atau ungkapan-ungkapan yang biasa berlaku pada kegiatan-kegiatan sehari-hari, seperti : Good Morning, How are you? What are you doing? Can you speak English? Dan sebagainya; atau kalimat-kalimat, percakapan di dalam kelas di sekitar sekolah, dirumah di kantor dan sebagainya; semakin lama semakin meluas dan beragam.

Yang namanya berbahasa itu ialah berbicara (sebagai fungsi pokok bahasa); peran kedua barulah membaca/memahami tulisan atau buku.

Jadi fungsi utama belajar bahasa asing itu ialah kemampuan berbahasa aktif, berkomunikasi lisan atau bercakap-cakap. Itulah tujuan utama atau target pokok mempelajari bahasa asing, disusul dengan kemampuan membaca dan memahami atau penguasaan pasif.

Oleh karena itu, metode utama dan pertama di dalam kegiatan belajar mengajar bahasa asing itu semestinya adalah Metode Percakapan (Conversation Method). Metode ini disejalankan dengan Direct Method dan Natural Method, yang pelaksanaanya dengan menerapkan fungsi dan prinsip-prinsip ketentuan dari tiap-tiap metode ini.

Di negara-negara maju seperti AS dan Eropa, orang menerapkan ketiga methode ini sebagai praktek utama ditambah lagi dengan alat peraga/audio visual aids yang mencukupi dan serasi sehingga dalam waktu satu semester telah mampu mengunjungi negara dari bahasa bangsa yang dipelajari, belajar dan praktek selama 1 tahun telah langsung mampu menulis disertai di dalam bahasa asing tersebut.

Jadi disamping metodenya yang serasi, medianya dan buku-buku yang lengkap, gurunya punya kepabelitas tinggi, muridnya pun perlu bersungguh-sungguh belajar serta cerdas. Tanpa keempat syarat tersebut terpenuhi maka orang bertahun-tahun bahkan belasan tahun belajar bahasa asing.

5. Metode Phonetic (Mendengar dan Mengucapkan)

Metode ini mengutamakan ear training dan speak training yaitu cara menyajikan pelajaran bahasa asing melalui latihan-latihan mendengarkan kemudian diikuti dengan latihan-latihan mengucapkan kata-kata dan kalimat dalam bahasa asing yang sedang dipelajari.

Metode Phonetic ini dapat dikatakan gabungan dari dua metode Natural dan Reading diatas. Dimana mula-mula menurut metode ini pelajaran dimulai dengan latihan-latihan mendengar kemudian diikuti dengan latihan-latihan mengucapkan kata-kata atau kalimat-kalimat dalam bahasa asing. Kemudian disusul latihan-latihan membaca (reading and conversation).

Langkah-langkah pelaksanaan metode ini yang dapat dilakukan :
Guru membacakan bacaan-bacaan bahasa asing di depan kelas, atau membuka/menghidupkan acara bacaan berupa radio kaset/video, siswa mendengarkan dan memperhatikan baik-baik acara bacaan ini dengan cermat, serius (tidak ada yang main-main saat pembacaan itu), siswa harus memperhatikan betul langgam dan intonasi, serta gerak-gerik bentuk mimik tertentu dalam bacaan
Seri-seri dalam bacaan itu hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga menjadi bahan bacaan yang sempurna/berkelanjutan
Guru dapat menghentikan seri-seri tertentu jika seri pelajaran tersebut sudah dianggap selesai dan dikuasai oleh anak didik, kemudian dapat dilanjutkan pada session/seri berikutnya
Setelah pelajaran membaca selesai, maka latihan percakapan dapat dilakukan. Misalnya percakapan-percakapan yang sifatnya mula-mula sederhana, setelah itu menuju pada percakapan yang kompleks/lebih sulit
Untuk memperjelas ucapan dan percakapan, maka metode ini dianjurkan untuk menggunakan alat peraga/media pengajaran
Pada setiap akhir materi pelajaran, guru hendaknya memberikan latihan-latihan praktis membaca dan larihan bercakap-cakap pada masing-masing anak didik, dan jangan lupa guru dapat memberikn berbagai catatan-catatan khusus, kesimpulan-kesimpulan dan juga nasihat-nasihat berupa dorongan (memberi motivasi bagi anak didik) supaya belajar sungguh-sungguh, rajin dan rutin tiap hari latihan (PR)
Kebaikan-kebaikan Metode Phonetic
Metode ini mengajarkan kemampuan membaca anak didik dengan lancar dan fasih sekaligus kemampuan percakapan, banyak latihan-latihan dialog dan menulis (dikte)
Siswa menyimak kesalahan bacaan dan percakapan dari guru atau teman sekelasnya, untuk kemudian diubah dan diperbaiki letak-letak kesalahannya itu
Kekurangan-kekurangan Metode Phonetic
Metode ini memerlukan kesungguhan dan keahlian (profesional) dari pihak guru. Disamping perencanaan dan waktu harus matang
Pada tingkat-tingkat pemula (pertama) metode ini masih sulit diterapkan, terutama bagi anak-anak yang belum memiliki bekal (basic) bahasa asing yang cukup memadai, sebab itu perlu memotivasi murid dan mengajar secara komunikatif
Kalau seri-seri pelajaran tidak disusun dan direncanakan sedemikian rupa, maka pelajaran dan penguasaan materi bagi siswa menjadi mengambang; misalnya materi pelajaran membaca diberikan sedikit, juga percakapan pun serba tanggung. Oleh sebab itu pengaturan waktu dan materi hendaknya diatur sedemikian rupa, sehingga keduanya dikuasai

6. Metode Practice – Theory

Metode ini sesuai dengan namanya, lebih menekankan pada kemampuan praktis dari teori. Perbandingan dapat berupa 7 unit materi praktis dan 3 unit materi yang bersifat teoritis. Belajar bahasa asing lebih dulu dan mengutamakan praktek, lalu diiringi dengan teori (tata bahasa).

Jadi disini yang dipentingkan adalah bagaimana siswa/anak didik dapat mampu berbahasa asing itu secara praktis bukan teoritis. Oleh sebab itu pengajaran harus diarahkan pada kemampuan komunikatif atau percakapan, sedangkan gramatika dapat diajarkan sambil lalu saja.

Pada tingkat-tingkat awal materi pelajaran praktis dapat dipilih dan diterapkan pada hal-hal yang sederhana, apakah itu lewat percakapan sehari-hari yang ada hubungannya dengan dunia sekolah anak didik atau lingkungan rumah tangga dan masyarakat lebih luas atau dapat pula menyebutkan rincian nama-nama benda dan kata kera sebagai dasar pembentukan bahasa percakapan.

Sedangkan pada tingkat lanjutan atas materi pelajaran dikembangkan lebih luas dan kompleks melalui percakapan teoritis dan penalaran ilmiah.

Kelebihan-kelebihan Metode Practice-Theory :
Siswa memperoleh ketrampilan langsung atau praktis dalam berbahasa asing
Siswa merasa tidak dipusingkan oleh aturan-aturan atau kaidah-kaidah gramatikal karena pelajaran gramatikal hanya diajarkan sambil lalu, sebagai penajam pemahaman
Pengajaran dapat dinamis (hidup) dan menyenangkan, apalagi sesekali guru dapat menyelingi dengan percakapan lucu dan media peragaan yang menarik
Paling sesuai dengan alamiah tujuan pengajaran bahasa : yang disebut berbahasa itu ialah berbicara, berkomunikasi lisan

Kekurangan-kekurangan Metode Ptactice Theory
Memerlukan guru yang betul-betul mahir dan aktif berbahasa asing
Pada tingkat-tingkat dasar (awal) metode ini masih sulit diterapkan karena perbendaharaan kata dan bahasa anak didik masih terbatas, bahkan terasa kaku. Guru harus memperbanyak menghafalkan pola-pola kalimat yang baik kepada murid-murid
Pada umumnya kemampuan aplikatif bahasa asing anak didik sangat ditentukan oleh faktor motivasi dari pihak guru disamping gaya dan simpatik kepribadian guru. Dan ini jarang dimiliki dalam satu pribadi guru. Guru perlu sering memotivasi anak didik disela-sela mengajar bahasa asing (Inggris/Arab)
Kekurangan media peraga sebagai penguat persepsi dan ingatan dapat merupakan sisi lain kekurangan metode ini

7. Metode Membaca (Reading Method)

Metode membaca (Reading Method) yaitu menyajikan materi pelajaran dengan cara lebih dulu mengutamakan membaca, yakni guru mula-mula membacakan topik-topik bacaan, kemudian diikuti oleh siswa anak didik. Tapi kadang-kadang guru dapat menunjuk langsung anak didik untuk membacakan pelajaran tertentu lebih dulu, dan tentu siswa lain memperhatikan dan mengikutinya.

Teknik metode membaca (Reading Method) ini dapat dilakukan dengan cara guru langsung membacakan materi pelajaran dan siswa disuruh memperhatikan/ mendengarkan bacaan-bacaan gurunya dengan baik, setelah itu guru menunjuk salah satu di antara siswa untuk membacakannya, dengan jalan berganti-ganti (bergiliran).

Setelah masing-masing siswa mendapat giliran membaca, maka guru mengulangi bacaan itu sekali lagi dengan diikuti oleh semua siswa hal ini terutama pada tingkat-tingkat pertama; lalu kemudian guru mencatatkan kata-kata sulit atau baru yang belum diketahui siswa di papan tulis untuk dicatat di buku catatan untuk memperkaya perbendaharaan kata-kata dan begitulah selanjutnya, hingga selesai topik-topik yang telah ditetapkan/ditentukan.
Kebaikan Metode Reading/Membaca

Jika dibandingkan dengan metode-metode lain, maka metode ini memiliki segi kelebihan/kebaikan-kebaikan antara lain :
Siswa dapat dengan lancar membaca dan memahami bacaan-bacaan berbahasa asing dengan fasih dan benar
Siswa dapat menggunakan intonasi bacaan bahasa asing sesuai dengan kaidah membaca yang benar
Tentu saja dengan pelajaranmembaca tersebut siswa diharapkan mampu pula menerjemahkan kata-kata atau memahami kalimat-kalimat bahasa asing yang diajarkan, dengan demikian pengetahuan dan penguasaan bahasa anak menjadi utuh
Kekurangan Metode Reasing/Membaca
Pada metode membaca ini, untuk tingkat-tingkat pemula terasa agak sukar diterapkan, karena siswa masing sangat asing untuk membiasakan lidahnya, sehingga kadang-kadang harus terpaksa untuk berkali-kali menuntun dan mengulang-ulang kata dan kalimat yang sulit ditiru oleh lidah siswa yang bukan dari bahasa asing yang sedang diajarkan. Dan dengan demikian metode ini relatif banyak menyita waktu.
Dilihat dari segi penguasaan bahasa, metode reading lebih menitikberatkan pada kemampuan siswa untuk mengucapkan/melafalkan kata-kata dalam kalimat-kalimat bahasa asing yang benar dan lancar. Adapun arti dan makna kata dan kalimat kadang-kadang kurang diutamakan. Hal ini dapat berarti pengajaran terlalu bersifat Verbalisme
Pengajaran sering terasa memboankan, terutama apabila guru yang mengajarkan tidak simpatik/metode diterapkan secara tidak menarik bagi siswa. Dari segi tensi suarapun kadang-kadang cukup menjenuhkan karena masing-masing guru dan siswa terus-menerus membaca topik-topik pelajaran. Oleh karena metode ini memiliki segi kekurangan yang berarti, maka perlu diperhatikan hal-hal yang berikut :
Hendaknya pokok-pokok materi yang akan disajikan senantiasa disesuaikan dengan taraf perkembangan dan kemampuan siswa pada tingkat tertentu. Pilih topik dan materi pelajaran yang menarik hati bagi para siswa/yang sesuai dengan keinginan jiwa mereka
Untuk menghindari verbalisme dalam pengajaran maka guru hendaknya dapat mengartikan/menerjemahkan kata-kata atau kalimat-kalimat yang belum dimengerti/pahami siswa dalam bacaan-bacaan tersebut
Pada umumnya alat peraga/media pengajaran berupa pengeras suara, radio tape/kaset, video dan alat-alat sejenisnya sangat membantu mempercepat/ memperlambat lidah/bacaan siswa. Disamping itu dengan alat peraga, pengajaran menjadi menarik dan tidak membosankan.
Buku-buku bacaan dapat dipilih dan disusun sedemikian rupa hingga menarik/menyenangkan siswa. Pada umumnya bacaan berupa novel, cerpen (cerita-cerita), pepatah, hikmah-hikmah dalam bahasa asing, ilmu pengetahuan dan lain-lain sangat menarik untuk bahan bacaan, terutama pada tingkat-tingkat pemula; pada tingkat-tingkat lanjutan bacaan-bacaan dapat diarahkan pada yang bersifat ilmiah/pemikiran.

8. Metode Bicara Lisan (Oral Method)

Metode ini adalah hampir sama dengan metode phonetic dan reform method, tetapi pada orak method adalah menitikberatkan pada latihan-latihan lisan atau penuturan-penutuan dengan mulut. Melatih untuk bisa lancar berbicara (fluently), keserasian dan spontanitas

Melatih lisan/mulut agar pengucapan bahasa asing itu bisa tepat bunyi, tidak kedengaran janggal. Latihan-latihan Sistem bunyi melalui bibir, melatih tepatnya keluarnya huruf-huruf kerongkongan, huruf-huruf di ujung atau di pangkal lidah dan sebagainya

Latihan-latihan menyusun kata-kata membuat kalimat sendiri dan sebagainya, semua dilakukan dengan mengaktifkan bicara lisan, oral, speaking

Target yang hendak dicapai melalui metode ini ialah keammpuan dan kelancaran berbahasa lisan atau berbicara lisan atau berkomunikasi langsung sebagai fungsi utama bahasa

Prinsip metode ini ialah : Teach the language, don’t teach only about the language.
9. Metode Praktek Pola-pola Kalimat (Pattern-Practice Method)

Penerapan terpenting metode ini ialah dengan melatih murid-murid secara praktek langsung mengucapkan pola-pola kalimat yang sudah tersusun baik betul, atau mengerjakan sebagaimana yang dimaksud oleh pola kalimat tersebut.

Jadi pola-pola kalimat yang mengandung arti, telah lebih dulu disediakan atau disusun secara serasi dari yang mudah, secara berangsung-angsur sampai sulit; dan bahan perbendaharaan kata-kata yang sederhana sampai yang rumit. Murid-murid memang harus aktif mengucapkan, melakukan sampai menjadi kebiasaan, sehingga menghayati pola-pola kalimat tersebut sampai membudaya.

Semestinya guru itu adalah seorang Bilingual (yang mengusai dua bahasa atau lebih sampai dihayati), yakni bahasa asing yang diajarkan dan bahasa Indonesia, dengan kemampuan yang sebenar-benarnya. Pertama-tama guru membanding-bandingkan kedua bahasa, misalnya bahasa Arab dengan bahasa Indonesia, tentang kata-kata yang sama, cara-cara pengucapan sistem tata bahasa, arti, bunyi dan seterusnya dan memberi penjelasan-penjelasan. Dari bahasa dwi-bahasa (bilingual) diuraikan dan dipilih pola-pola kalimat dengan bunyi-bunyi tertentu untuk mater drill atau bahan-bahan latihan yang intensif. Susunlah pola-pola kalimat yang baik, dan ditambah terus perbendaharaan kata-kata, sehingga menggarkan sesuatu situasi atau cerita. Latihlah secara berulang-ulang dan sampai setiap siswa mendapat giliran. Para siswa dilatih mengucapkan pola-pola kalimat sampai benar-benar memahami dan menghayati arti/maksudnya serta hafal-lancar tanpa berpikir-pikir menyusun kalimat sendiri.

Setelah itu murid-murid perlu dilatih pula Listening untuk mencapai kepekaan pendengaran (Listening, dll).

Seterusnya latihan-latihan speaking (speaking drill) untuk kelancaran berbicara, reading drill untuk mencapai bacaan-bacaan yang betul, dan Writing Drill yakni latihan-latihan menulis secara benar, menghindarkan salah-salah di dalam menulis ejaan atau huruf. Latihan-latihan listening, speaking, reading and writing ini amat diperlukan mengiringi pada hampir semua macam metode mengajar bahasa asing, khususnya bahasa Inggris dan Arab.

Metode ini seperti yang dipraktekkan pada buku-buku pelajaran bahasa Inggris antara lain English 900, English 901 dan sebagainya dan dianggap sebagai yang paling sesuai dengan alamiah pengajaran bahasa asing.

http://abudira.wordpress.com/2010/06/09/metode-pengajaran-bahasa-inggris/

How To Learn English

How To Learn English

My cat speaks English.

Sometimes my cat comes to me and tells me that she is hungry. Or that her leg hurts. How does my cat tell me these things? I don’t speak pussy-cat language.

Tips and ideas on the best ways to learn English faster.

Tips for Beginners

  1. You are like a new baby
    Babies learn their language slowly.
    First they learn to listen.
    Then they learn to talk.
    Finally, they can read and write.
  2. Listen to English every day
    Listen to English radio.
    Watch English TV.
    Go to English movies.
    Use online lessons.
  3. Make an English/ESL friend
    Make up conversations.
    Practise dialogues.
    Use beginner textbooks.
  4. Read English stories
    Start with children’s storybooks.
    Try ESL readers.
    Read advertisements, signs and labels.
    Try EnglishClub.com for Young Learners.
  5. Write down new words
    Start a vocabulary (new word) notebook.
    Write words in alphabetical order (A…B…C…).
    Make example sentences.
    Always use an English-English dictionary first.
  6. Keep an English diary
    Start with one sentence.
    How do you feel?
    How is the weather?
    What did you do today?
    Write another sentence tomorrow.
  7. Visit an English speaking country
    Learn English more quickly.
    Stay with an English family.
    Hear native speakers talk.
    Have a fun experience.


Why do you want to learn English?
Where do I start?

Before you begin (or go back to) studying English, ask youself one question. Why do I want to study English? Is it because you want to, or because someone else wants you to? Like every decision in life, studying English must be something you want to do.

Set goals
If you know why you want to study, setting goals is easy. For example, maybe you want to travel to an English-speaking country. Great. Your goal might be to learn “Survival English”. Perhaps you already know many useful phrases, but you want to improve your listening skills and pronunciation. Whatever your goals are, write them down.

Make an agenda
How long do you need to study to achieve your goals? This answer is different for every student. The important thing is to be realistic. If you work 60 hours per week, don’t plan on spending another 40 hours a week studying English. Start off slow, but study regularly. Use material that is challenging, but not too difficult. Find out what works for you. After you have studied for a few weeks, adjust your study schedule accordingly. Do you study best at night, or on the bus on your way to work? Do you like to study alone in a quiet place, or with friends and background music?

Make a commitment
Learning English requires a lot of motivation. Nobody is going to take your attendance when you aren’t in class. If you are sure you are ready to begin studying, make a commitment.

Have fun learning English!
The things we do best in life are the things we enjoy doing. If you aren’t having fun learning English, you’re not studying the right way! You can be a serious student who has fun at the same time. Make up your own rewards program to give yourself incentives to stay on task.

Study a Balance of the 4 Key Skills

(Listening, Speaking, Reading, Writing)

Most students want to communicate better in English. If this is one of your goals, it is important to study a balance of the four major skills. Listening, Speaking, Reading and Writing are the main (macro) skills you need to communicate in any language. Being very good at only one of these skills will not help you to communicate. For example you need to be able to read well before you can write well. You also need to be able to listen before you can speak. It helps to think of these communicative skills in two groups.

  • INput <<<
    • Listening (in through your ears)
    • Reading (in through your eyes)
  • OUTput >>>
    • Speaking (out through your mouth)
    • Writing (out through your hand)

It’s simple. Think of it this way. First you have input. Next you have output. First you listen to someone ask you a question. Second you speak and give them your answer. First you read a letter from someone. After that you write back to them. These are examples of communicating.

Input and output don’t necessarily go in a specific order. Sometimes you speak first and then you listen. Sometimes you write about something you hear. During communication, the person you are communicating with uses one of the opposite skills. Therefore, in order to understand each other, everyone must be skillful in all four areas.

Some students want to know which skill is the most important. Since all of the skills rely on each other, they are all important. However, to communicate we do use some skills more often than others. For example, about 40% of the time that we spend communicating we are simply listening. We speak for about 35% of the time. Approximately 16% of communication comes from reading, and about 9% from writing. These statistics are for an average communicator in English. Depending on someone’s job or situation, these numbers may vary.

Each of these main skills have micro skills within them. For example, pronunciation is a type of speaking skill that must be practised in order to improve communication. Spelling is a skill that makes understanding the written word easier. Grammar and vocabulary are other micro skills. Micro doesn’t mean they are unimportant. Macro skills such as listening are very general, while micro skills are more specific.

For the best results, create an agenda that combines all four areas of study. Allow one type of studying to lead into another. For example, read a story and then talk about it with a friend. Watch a movie and then write about it. This is what teachers in an English class would have you do, right? EnglishClub.com has lessons in all 4 key skills (and all minor skills), as well as many outside links to help you study further.

1. How to learn LISTENING

  • Listen to the radio
    Don’t always have a pen in hand. Sometimes it helps to just listen.
  • Watch English TV
    Children’s programming is very useful for ESL learners.
    Choose programs that you would enjoy in your own language.
    Remember that much of what you hear on TV is slang.
  • Call Automated Answering Machine recordings
    You can find these numbers at the front of telephone books in many English-speaking countries. Before you dial, make sure that you are calling the free numbers.
  • Watch movies
    Choose ones with subtitles, (provides useful notes on popular movies).
  • Use Internet listening resources
    Every day there are more and more places to listen to English online.

2. How to learn SPEAKING and pronunciation

  • Talk to yourself
    Talk about anything and everything. Do it in the privacy of your own home. If you can’t do this at first, try reading out loud until you feel comfortable hearing your own voice in English.
  • Record your own voice
    This might feel very uncomfortable, but it will help you find your weak pronunciation points. Listen to yourself a few days later. Which sounds do you have difficulty hearing?
  • Use the telephone.
  • Participate in class
  • Learn common idioms
  • Understand the sounds that your language doesn’t have
    For example, many languages don’t have the “r” sound. These sounds require extra practice.
  • Recognize that teachers are trained to understand you
    When you get out into the real world, average people will have a more difficult time understanding you unless you practise speaking slowly and with proper pronunciation.
  • Practise minimal pairs
  • Study word and sentence stress
  • Practice tongue twisters

3. How to learn READING and vocabulary

  • Read something every day
    Children’s books, simplified readers (Penguin), newspapers, magazines, Internet sites, novels, and much much more…
  • Read what interests you.
    Remember that you learn better when you are having fun.
  • Read at the appropriate level
    You want to learn new vocabulary, but you also want to understand what you are reading. If you are looking up every word, the reading is too difficult.
  • Review Who, What, Where, When, Why for each story you read
    You can do this for almost any type of reading. Who is it about? What happened? Why did it happen? Where did it take place? When did it take place? This is very useful when you have no comprehension questions to answer. You can write or speak your answers.
  • Always have an English-English dictionary nearby
    It is a bad habit to always rely on a translation dictionary or electronic dictionary.
    Think of your English-English dictionary as your life line.
    Use online dictionaries when you are using the Internet (keyword online dictionary).
  • Record vocabulary in a personal dictionary
    • Keep this notebook separate from other work
    • Record vocabulary in alphabetical order (an English address book works well because it has letters of the alphabet)
    • Record the part of speech (sometimes there is more than one)
    • Write a sample sentence for yourself (don’t use the one from the dictionary)
    • Review your personal dictionary (especially new entries) every night before bed

4. How to learn WRITING and spelling

  • Keep a diary/journal
    Don’t always pay attention to grammar. Free-writing can be very useful. It can show you that writing is fun. Have fun with the language.
  • Write emails in English
    Stay in contact with teachers or other students.
  • Rewrite your local news in English
    This is another exercise that can be done on a daily basis. Remember that regular activities are the best ones.
  • Learn important spelling rules
    Remember, you won’t always have a dictionary or a spell-checker handy, especially when you are writing a test. Even native English speakers need to review the spelling rules from time to time.
  • Learn commonly misspelled words
  • Learn common English errors
  • Get an ESL penpal

More TIPS for learning English

Don’t be afraid of grammar

  • Grammar is for communication
    Sometimes students get obsessed with grammar. This is especially true for students who grew up with strict grammar schooling. Remember that you only study grammar in order to communicate. Practise with a few exercises, then write an essay or have a conversation and try to use your new tools.
  • Isolate your weak points
    Don’t waste time on grammar exercises that you already understand just because they are easier for you. Concentrate on grammar that is difficult for you. If you are unsure of where your problems are, write a few short essays or paragraphs and ask a teacher to circle repeated errors. Then you can look up your problem and practise it.
  • Teach grammar points to a friend
    Find a friend who studies at a lower level than you. Teaching will force you to remember the rules and to understand them properly. Try preparing a worksheet for your friend.

Improve your homework skills

  • Stay organized. Keep separate notebooks for exercises, writing, and vocabulary.
  • Use a pen that you love.
  • Study in short, regular periods.
  • Allow a short amount of time for review.
  • Study in a place where you feel happy and comfortable.
  • Don’t allow distractions. Consider email, TV, and the telephone (unless in English) off limits while you are studying.
  • Have a drink and snack handy so that you don’t have to get up.
  • If you study in pairs or groups, make an English-only rule.

Visit an English-Speaking Country

  • Take a language holiday.
  • Stay with a homestay family.
  • Learn from native English teachers.
  • Gain access to English culture.
  • Get a part-time job.
  • Volunteer.
  • Make native English friends.
  • Make friends with people from other countries.
  • Become more confident.
  • Hire a tutor.
  • Offer language lessons/swap in your own native tongue.

Prepare for a standardized test such as TOEIC or TOEFL

  • Qualify for a better job in your country (TOEIC).
  • Get accepted to an American college or university (TOEFL).
  • Use guided-study text books.
  • Study a broad range of whole language.
  • Track your improvement easily (test scores).
  • Learn idiomatic language.
  • Learn business English (TOEIC).
  • Improve your vocabulary quickly.
  • Take classes and get access to many listening exercises.
  • Challenge yourself to improve your score.
  • Learn and practise proper essay format (TWE/NEW TOEFL).
  • Become a grammar expert.
  • Improve your general knowledge.

Fun with English Ideas

  • Have an English-only evening once a week. Cook in English (rewrite your recipe in English) or watch English movies.
  • Write an English love letter. (If your loved one doesn’t understand English that’s even better!)
  • Write English limericks. (These are excellent and simple for writing, pronunciation and rhythm practice.)
  • Rewrite fairytales, jokes or instructions in English.
  • Go out and pretend you don’t understand your native language (try to get by in only English).
  • Go online and find the lyrics to your favourite English songs and sing along to them (use a search engine).
  • Learn the words to English national anthems. Sing along when you hear them on TV (sporting events).
  • Invent an English character for yourself (with job, family, etc). Write this person’s biography.
  • Buy an English board game (like Monopoly or Scrabble).
  • Play cards in English.
  • Start up or join an English reading or conversation club.
  • Talk to yourself in English while you clean or do the dishes.
  • Go around the house and try to name everything in English (furniture, clothes etc). Look up words you don’t know.

http://www.englishclub.com/learn-english/learn-english-how.htm

Hello world!

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.